Karya: Fathul Rachman Bachmis
Alamat Email: hatosai_arts@yahoo.com
kau menarik inspirasi dalam-dalam, melebarkan celah sendimu
membaca kelayakan hubungan kita yang tanpa marker
kau mencari-cari identitas kita yang dulu hingga saat keluhan utama kita muncul
aku pun merasa ada hal yang tidak simetris di cerita ini
ada yang salah. layak bacakah?
langit tak terlalu ceria pagi ini, sayang.
masih berkabut.
hanya ada sunrise appearance yang sesaat menghangatkan mata kita
setelah malam pertengkaran yang berakhir dengan teardrop di ujung matamu.
lalu hanya akan ada perselubungan homogen yang pucat mengiringi hujan.
kau tak akan melihat langit biru dengan bercak-bercak berawan. tak ada.
aku tak lepas masih memperhatikanmu pada posisi AP di ujung meja makan
masih ada sisa-sisa makan malam kita.
apple core
herring bone
fungus ball.
masih ada.
tapi kau bahkan tidak menengok padaku yang terbaring LLD di sofa panjang
matamu membesar dengan indeks yang tak dapat kuukur akibat tangismu yang sembunyi-sembunyi
kantungnya dilatasi dan elongasi terhadap garis tengah hidungmu.
kau mecoba tegar.
ya, bahkan meski tanpa kontras dan isakan, bisa kulihat airmatamu.
ada yang jatuh, ada yang menggantung di cavitas matamu.
ada meniscus sign disana.
aku beralih memandangi foto polos kita yang masih hitam putih
mencari-cari nyanyian klinis yang bisa menenangkan hatimu dalam senyum kita yang ceria
meski jelas, hubungan ini telah hiperlusen avaskuler.
gelap tanpa masa depan.
hatiku terlanjur fraktur pada sepertiga distalnya sayang.
sudah terlalu lama aku menahannya hingga hatiku berosteofit dan fibrosis.
terlalu banyak perih
dari yang infitrtrat hingga cavitas-cavitas yang membuatku sesak
bahkan hingga yang ganas dengan gambaran multinoduler.
aku lelah.
sinus kiri dan kanan senyummu tumpul padaku, dengan bibir yang tenting.
hari-hari kita sudah tidak intak.
jika kau bertanya kesan maka sesungguhnya
hubungan kita tengah berada pada fase terminal
pada fraktur kompresi hatiku akan sikapmu
pada sakit lama dupleks yang masih aktif hingga kini.
maka kuusulkan, kita berpisah saja...
Iqbal survivor 2
Karya : Istana Puisi
Dipantai ini tiap sore dulu tak pernah absen ku tulis namamu di bibir pasir
Melepas Letih setelah seharian penuh dengan aktifitas sehari-hari
Duduk berceratuk sembari melihat debur2 ombak yg tak kenal lelah
Dulu ku pernah bilang kan? "ingin aku menjadi debur2 ombak itu, yg tiada henti tiap detik menghempas pasir
agar rasa ini juga tak pernah berhenti"
Tapi waktu terjawab lain..........
Menulis namamu dibibir pasir itu; Tak pernah jenuh
meski q tahu ombak akan menghapusnya
meski ku tau tulisan-tulisan itu akan luluh
Tapi setidaknya aku tak ingkar janji kan?
bahwa penantian ini takkan pernah berhenti
bahwa rasa ini tak kan terganti (sampai saat ini)
tapi beri aku kepastian agar penantianku tak tersia-siakan
Di Pantai ini
masih terasa rindu dihati
Suatu Sore di Pantai Senggigi
Dipantai ini tiap sore dulu tak pernah absen ku tulis namamu di bibir pasir
Melepas Letih setelah seharian penuh dengan aktifitas sehari-hari
Duduk berceratuk sembari melihat debur2 ombak yg tak kenal lelah
Dulu ku pernah bilang kan? "ingin aku menjadi debur2 ombak itu, yg tiada henti tiap detik menghempas pasir
agar rasa ini juga tak pernah berhenti"
Tapi waktu terjawab lain..........
Menulis namamu dibibir pasir itu; Tak pernah jenuh
meski q tahu ombak akan menghapusnya
meski ku tau tulisan-tulisan itu akan luluh
Tapi setidaknya aku tak ingkar janji kan?
bahwa penantian ini takkan pernah berhenti
bahwa rasa ini tak kan terganti (sampai saat ini)
tapi beri aku kepastian agar penantianku tak tersia-siakan
Di Pantai ini
masih terasa rindu dihati
Suatu Sore di Pantai Senggigi
Category:
0
komentar
Iqbal survivor 2
Karya : Istana Puisi
Sampai saat ini
masih saja terasa
resah yang entah harus bagaimana menyikapinya
gelisah yang tiada pernah ketemu ujungnya
pada bibir pasir pernah kutulis sebuah nama
meski aku tahu ombak akan menghapusnya
keyakinan yang pernah ada: kebersamaan,,segala ujian yang telah terlewatkan dan,,,,,,,,
seperti debur ombak,,tak pernah henti
seperi karang,,tak pernah jerah
ah,,segalanya masih tetap ada
ingin sekali
kukhatamkan rindu dan akhirnya berlabuh
dan disini
masih ku khalwati
betapa kepergianmu masih menjadi history
dan hari ini: AKU TAK INGIN MENGENANGNYA LAGI
Sampai saat ini
masih saja terasa
resah yang entah harus bagaimana menyikapinya
gelisah yang tiada pernah ketemu ujungnya
pada bibir pasir pernah kutulis sebuah nama
meski aku tahu ombak akan menghapusnya
keyakinan yang pernah ada: kebersamaan,,segala ujian yang telah terlewatkan dan,,,,,,,,
seperti debur ombak,,tak pernah henti
seperi karang,,tak pernah jerah
ah,,segalanya masih tetap ada
ingin sekali
kukhatamkan rindu dan akhirnya berlabuh
dan disini
masih ku khalwati
betapa kepergianmu masih menjadi history
dan hari ini: AKU TAK INGIN MENGENANGNYA LAGI
Category:
0
komentar
Iqbal survivor 2
Karya: Istana Puisi
jika mengenalmu adalah salah
maka biarkan diri mengubur namamu dalam liang kubur itu
jika mencintaimu adalah sebuah dosa
kama biarkan rasa ini kupenjarakandi lubuk sanubari selamanya"
masih ada
entah kenapa puing-puing memori itu selalu muncul dikala jiwa berkelana mencari dermaga
seperti sampah yang tercecer di pinggiran pantai
debur ombak mengikis pasir sampai ketepi
pernah dulu ku tak pernah henti menuliskan namamu dibibir pasir pantai itu
ketika kau memandang dari jauh
dan senyummu...
tak pernah jera aku menuliskan nama itu meski kutahu ombak akan menghapusnya
keyakinan yang tumbuh seiring nostalgia kenangan kita
dingin semakin menjadi
desir angin dan sisa gerimis barusan masih menempel di jendela kamarku
sebatang rokok dan sedikit kenangan fotomu yg masih menempel di dompetku
sungguh: Rasa ini menyisaksaku
jika mengenalmu adalah salah
maka biarkan diri mengubur namamu dalam liang kubur itu
jika mencintaimu adalah sebuah dosa
kama biarkan rasa ini kupenjarakandi lubuk sanubari selamanya"
masih ada
entah kenapa puing-puing memori itu selalu muncul dikala jiwa berkelana mencari dermaga
seperti sampah yang tercecer di pinggiran pantai
debur ombak mengikis pasir sampai ketepi
pernah dulu ku tak pernah henti menuliskan namamu dibibir pasir pantai itu
ketika kau memandang dari jauh
dan senyummu...
tak pernah jera aku menuliskan nama itu meski kutahu ombak akan menghapusnya
keyakinan yang tumbuh seiring nostalgia kenangan kita
dingin semakin menjadi
desir angin dan sisa gerimis barusan masih menempel di jendela kamarku
sebatang rokok dan sedikit kenangan fotomu yg masih menempel di dompetku
sungguh: Rasa ini menyisaksaku
Category:
0
komentar
Iqbal survivor 2
Karya: Istana Puisi
Diam mu membawa sejuta tanya
tanpa sepatah kata
hadir begitu saja dan pergi tanpa permisi
Diam mu membuat bimbang
seperti isyarat yang lalu lalang
sulit kuterka dan kuanalisa
sebab diammu membuat aq jatuh
sebab diammu membuat aq jenuh
sebab diammu membuat aq ragu
sebab diammu membuat smua porak-porakanda
Diam
dan kau hanya terdiam
sampai saat perpisahan itu pun kau terdiam
tanpa penjelasan dan pergi sesuka hati
sampai saat ini: hadir dan pergimu tak pernah kumengerti
Spesial buat orang yg suka "terdiam"
diam itu ga buruk,,tapi sesuatu kalau didiamkan ga akan selesai, dan kita ga akan tau apa yg kamu mau ^_^
Diam mu membawa sejuta tanya
tanpa sepatah kata
hadir begitu saja dan pergi tanpa permisi
Diam mu membuat bimbang
seperti isyarat yang lalu lalang
sulit kuterka dan kuanalisa
sebab diammu membuat aq jatuh
sebab diammu membuat aq jenuh
sebab diammu membuat aq ragu
sebab diammu membuat smua porak-porakanda
Diam
dan kau hanya terdiam
sampai saat perpisahan itu pun kau terdiam
tanpa penjelasan dan pergi sesuka hati
sampai saat ini: hadir dan pergimu tak pernah kumengerti
Spesial buat orang yg suka "terdiam"
diam itu ga buruk,,tapi sesuatu kalau didiamkan ga akan selesai, dan kita ga akan tau apa yg kamu mau ^_^
Category:
0
komentar
Iqbal survivor 2
Gerimis telah usai
biasakan rona pelangi,
sampaikan aksara bermakna
dalam untaian kata,
selamat beraktifitas
iringi jejak langkah
bersama doa dan ikhtiar
Gelap malam membayang
dalam kesendirian
rembulan kelam berjelaga
dalam kesepian
menatap hati harap terlirih
wahai cinta kemana kau pergi ..
Dan kesendirian meraga
dalam diri kita,
kesunyian adalah kawan sejati,
bilakah kita bersorak kembali
pada kesukaan dan keceriaan ?
Secangkir kopi
segigit nyamuk
setarik email
dan segaring dhitri membalas salammu ...
Doaku senantiasa menyertaimu
Kubuka jendela itu
angin dingin pun menyeruak
masuk kedalam lubuk hati
yang kini terhimpit rasa sunyi
aku rindu....!!!!
Ku petik daun tuk ku jadikan kertas
Ku patahkan ranting tuk ku jadikan pena
Ku teteskan airmata tuk ku jadikan tinta
Lalu kutulis bahwa..
Aku sayang kamu
Aku memiliki sepasang mata
tapi tidak dapat selalu melihatmu.
Aku memiliki sepasang tangan
Tapi tidak dapat selalu melindungimu.
Tapi aku memiliki sebuah hati
yang selalu berdoa untukmu
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut
Tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci
Jika manusia dapat menilai kesuciannya.
mendung menggantung
tanda nyanyian hujan kan datang
rindu masih ada
dan cemburu menemaninya
ketakterwujudan adalah sakit
yang tertunda
terimalah rindu dan cemburu
Category:
0
komentar
Iqbal survivor 2
Ada sesuatu yang patut kau ketahui
Tentang bagaimana aku mencintaimu,
Aku kira kau pun akan tahu (mungkin)
Karena aku selalu berseru (dalam hati tentu)
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana kisah cinta Romeo dan Juliet atau Heloise dan Abelard
Ah, tidak. Itu terlalu idealis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana gayus H tambunan yang bisa pelesiran keluar negri
Ah, tidak. Itu terlalu politis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana tentara Israel yang menyerang kapal kemanusiaan Mavi Marmara
Ah, tidak. Itu terlalu bengis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana sumanto yang tega memakan hidup-hidup temannya sendiri
Ah, tidak. Itu terlalu sadis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana koruptor yang dilindungi sedangkan maling ayam dipukuli sampai mati
Ah, tidak. Itu terlalu realitis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana anggota dewan yang ngotot tentang dana aspirasi atau yang sekarang bernama dana percepatan dan pemerataan pembangunan daerah.
Ah, tidak. Itu terlalu retoris
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana opini masyarakat bahwa di negeri ini tidak ada lagi keadilan
Ah, tidak. Itu terlalu skeptis (?)
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana Ariel yang mengangkangi Cut Tari yang sudah bersuami
Ah, tidak. Itu terlalu najis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana sang hujan yang mengkhianati sang awan, untuk berselingkuh dengan sang tanah
Aku mencintai kau dengan sederhana
Sesederhana kau bercermin , bayangmu dan bayangku berpendar menjadi satu
Jangan kau buat cermin pecah jadi belah
Mencintaimu yang sederhana dengan sederhana (menggunakan bingkai istimewa)
Aku hanya ingin berseru tentang isi hati ini
Ku ingin engkau mengerti (tanpa sepatah kata ku ucapkan)
Karya:
Arie Satria Pratama ku mencintaimu disini..
Tentang bagaimana aku mencintaimu,
Aku kira kau pun akan tahu (mungkin)
Karena aku selalu berseru (dalam hati tentu)
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana kisah cinta Romeo dan Juliet atau Heloise dan Abelard
Ah, tidak. Itu terlalu idealis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana gayus H tambunan yang bisa pelesiran keluar negri
Ah, tidak. Itu terlalu politis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana tentara Israel yang menyerang kapal kemanusiaan Mavi Marmara
Ah, tidak. Itu terlalu bengis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana sumanto yang tega memakan hidup-hidup temannya sendiri
Ah, tidak. Itu terlalu sadis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana koruptor yang dilindungi sedangkan maling ayam dipukuli sampai mati
Ah, tidak. Itu terlalu realitis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana anggota dewan yang ngotot tentang dana aspirasi atau yang sekarang bernama dana percepatan dan pemerataan pembangunan daerah.
Ah, tidak. Itu terlalu retoris
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana opini masyarakat bahwa di negeri ini tidak ada lagi keadilan
Ah, tidak. Itu terlalu skeptis (?)
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana Ariel yang mengangkangi Cut Tari yang sudah bersuami
Ah, tidak. Itu terlalu najis
Aku mencintaimu dengan sederhana
Sesederhana sang hujan yang mengkhianati sang awan, untuk berselingkuh dengan sang tanah
Aku mencintai kau dengan sederhana
Sesederhana kau bercermin , bayangmu dan bayangku berpendar menjadi satu
Jangan kau buat cermin pecah jadi belah
Mencintaimu yang sederhana dengan sederhana (menggunakan bingkai istimewa)
Aku hanya ingin berseru tentang isi hati ini
Ku ingin engkau mengerti (tanpa sepatah kata ku ucapkan)
Karya:
Arie Satria Pratama ku mencintaimu disini..
Category:
0
komentar
Iqbal survivor 2
Selalu bingung jika harus menuangkan apa yang dinamakan perasaan.
Lagi dan lagi … dalam diam ku bimbang.
Terlalu berat untuk bertindak,
terlebih setapak ku makin tak tampak.
Terlalu ngeri untuk melangkah,
tapi tidak segitu pengecutnya untuk berbalik arah.
Terlalu sombong untuk pasrah,
lihatlah… ku tak kan menyerah.
Inilah aku,
dengan jutaan masalah yang sepertinya makin mencintaiku.
Begitu posesifnya mereka membelengguku sampai-sampai ku merasa dungu.
Kian hari pola pikir kami makin berbeda.
Entah ku yang berubah atau ku yang kurang sempurna mengenalnya.
Dia tetap baik,
terlalu baik mungkin.
Tapi setapak kami tidak sama lagi.
Dia tampak tetap nyaman dengan keterbatasan ini, sementara ku seperti cacing kepanasan.
Orientasiku begitu jauh kedepan, terlebih dengan begitu banyaknya beban yang saling berhimpitan.
Sayang,
Baik kah jika sebaiknya kita sama-sama berfikir ulang…
Atau… mengurai benang?
Baik kah jika sebaiknya kita sama-sama melangkah…
Karena ku memang tidak ingin dsini, begini,
"Mungkin saat ini aku sedang berada dalam kegundahan, kegundahan yang tidak bisa kupastikan. Seakan ...
ingin rasanya berteriak, menjerit, mencaci-maki, menyumpah serapah, mendengus dan menghebus".
"Entahlah ... aku juga tidak tahu, mengapa perasaanku seperti ini".
"Terkadang, aku ingin sekali pergi dan menjauh dari kehidupan yang ada,
tapi dari sisi lain aku tidak bisa berbuat apa-apa"
dan aku pun tidak ingin bersembunyi dari setiap kenyataan, aku tidak ingin tenggelam dalam ketiadaan,
aku hanya ingin kegundahanku hilang, hilang terbawa hembusan angin yang bisa menjauh tanpa harus kulalui setiap perjalanannya".
Dalam hening ... tak ku temukan jawaban, yang ada hanya sebuah hembusan, nafas-nafas yang mengalun mengikuti irama detakan nadi menjadikan jawaban, betapa berat rasanya "Sekikis Gundah" yang dirasakan. Kegundahan mampu menjadikan seseorang terpuruk dan terombang ambing dalam keberadaan dan ketiadaan.
Sayang andai saja kau tahu
betapa lelahku tuk lupakanmu
lalui dinginnya rasa itu
Disaat...
Rasa sayang smakin menari di benak
lumpuhkan desah sang angan
inginku meniti lembaran asa
tuk wujudkan kedamaian
yang tersela di birunya awan
Andai kau tahu
Kecewa ku kan segala lakumu
Tiadakah lagi ingatmu
Dikala sayang kita terjalin syahdu
Mau kita terhampar sluas jagad …
Andai kau tahu
Sebatas mana penatku, senada
Sebatas mana penantian cintaku selaras
Sebatas mana akhir kehidupanku…
Dan bila senja ini berlalu..
Aku ingin sembunyi…
Melarikan diri di tempat
Dimana aku hanya sendiri..
Ingin kutangisi kau..
Ingin kuratapi kau..
Hingga kering air mataku…
Aku tahu aku tetap sendiri…
Biar aku meratap..
Karena nyatanya kau tinggalkan aku
Saat aku minta kau bertahan..
Kini kusadari..
Tak perlu aku meminta lagi…
Biar aku rebahkan diri..
Dimalam sunyi..
Ku mohon
Biarkan lah aku tidur
Dan
Jangan ijinkan aku untuk terjaga lagi..
Meski kini ku harus lalui hari yang telah berganti, tanpamu lagi...
namun pahami lah....kau kan selalu ku cinta....sama seperti 7 tahun yang lalu awal ku mencintamu...
kau boleh saja pergi dariku, tinggalkan aku...namun sampai kapanpun bayangmu
akan selalu tinggal...di hatiku....
Dan meski 7 tahun telah berlalu...masih terbayang jelas dianganku.....
- seulas senyum manis-mu
- cantiknya wajah-mu
- halus dan lembutnya suara-mu
- santunnya sikap-mu
- lagu2 yg kau dendangkan dlm siulan-mu
serta....rapihnya gaya berbusana-mu
Sayang ku..
tidak kah lgi kau rasakan besarnya cintaku??
tidak lgi kah kau lihat betapa besarnya inggin ku bersamamu??
tidak lgi kah kau hargai akan hadirku??
Biarlah ku tanak dan ku nikmati sendiri arti perih ini
untuk'ku sendiri...
Karya:
Arie Satria Pratama
Lagi dan lagi … dalam diam ku bimbang.
Terlalu berat untuk bertindak,
terlebih setapak ku makin tak tampak.
Terlalu ngeri untuk melangkah,
tapi tidak segitu pengecutnya untuk berbalik arah.
Terlalu sombong untuk pasrah,
lihatlah… ku tak kan menyerah.
Inilah aku,
dengan jutaan masalah yang sepertinya makin mencintaiku.
Begitu posesifnya mereka membelengguku sampai-sampai ku merasa dungu.
Kian hari pola pikir kami makin berbeda.
Entah ku yang berubah atau ku yang kurang sempurna mengenalnya.
Dia tetap baik,
terlalu baik mungkin.
Tapi setapak kami tidak sama lagi.
Dia tampak tetap nyaman dengan keterbatasan ini, sementara ku seperti cacing kepanasan.
Orientasiku begitu jauh kedepan, terlebih dengan begitu banyaknya beban yang saling berhimpitan.
Sayang,
Baik kah jika sebaiknya kita sama-sama berfikir ulang…
Atau… mengurai benang?
Baik kah jika sebaiknya kita sama-sama melangkah…
Karena ku memang tidak ingin dsini, begini,
"Mungkin saat ini aku sedang berada dalam kegundahan, kegundahan yang tidak bisa kupastikan. Seakan ...
ingin rasanya berteriak, menjerit, mencaci-maki, menyumpah serapah, mendengus dan menghebus".
"Entahlah ... aku juga tidak tahu, mengapa perasaanku seperti ini".
"Terkadang, aku ingin sekali pergi dan menjauh dari kehidupan yang ada,
tapi dari sisi lain aku tidak bisa berbuat apa-apa"
dan aku pun tidak ingin bersembunyi dari setiap kenyataan, aku tidak ingin tenggelam dalam ketiadaan,
aku hanya ingin kegundahanku hilang, hilang terbawa hembusan angin yang bisa menjauh tanpa harus kulalui setiap perjalanannya".
Dalam hening ... tak ku temukan jawaban, yang ada hanya sebuah hembusan, nafas-nafas yang mengalun mengikuti irama detakan nadi menjadikan jawaban, betapa berat rasanya "Sekikis Gundah" yang dirasakan. Kegundahan mampu menjadikan seseorang terpuruk dan terombang ambing dalam keberadaan dan ketiadaan.
Sayang andai saja kau tahu
betapa lelahku tuk lupakanmu
lalui dinginnya rasa itu
Disaat...
Rasa sayang smakin menari di benak
lumpuhkan desah sang angan
inginku meniti lembaran asa
tuk wujudkan kedamaian
yang tersela di birunya awan
Andai kau tahu
Kecewa ku kan segala lakumu
Tiadakah lagi ingatmu
Dikala sayang kita terjalin syahdu
Mau kita terhampar sluas jagad …
Andai kau tahu
Sebatas mana penatku, senada
Sebatas mana penantian cintaku selaras
Sebatas mana akhir kehidupanku…
Dan bila senja ini berlalu..
Aku ingin sembunyi…
Melarikan diri di tempat
Dimana aku hanya sendiri..
Ingin kutangisi kau..
Ingin kuratapi kau..
Hingga kering air mataku…
Aku tahu aku tetap sendiri…
Biar aku meratap..
Karena nyatanya kau tinggalkan aku
Saat aku minta kau bertahan..
Kini kusadari..
Tak perlu aku meminta lagi…
Biar aku rebahkan diri..
Dimalam sunyi..
Ku mohon
Biarkan lah aku tidur
Dan
Jangan ijinkan aku untuk terjaga lagi..
Meski kini ku harus lalui hari yang telah berganti, tanpamu lagi...
namun pahami lah....kau kan selalu ku cinta....sama seperti 7 tahun yang lalu awal ku mencintamu...
kau boleh saja pergi dariku, tinggalkan aku...namun sampai kapanpun bayangmu
akan selalu tinggal...di hatiku....
Dan meski 7 tahun telah berlalu...masih terbayang jelas dianganku.....
- seulas senyum manis-mu
- cantiknya wajah-mu
- halus dan lembutnya suara-mu
- santunnya sikap-mu
- lagu2 yg kau dendangkan dlm siulan-mu
serta....rapihnya gaya berbusana-mu
Sayang ku..
tidak kah lgi kau rasakan besarnya cintaku??
tidak lgi kah kau lihat betapa besarnya inggin ku bersamamu??
tidak lgi kah kau hargai akan hadirku??
Biarlah ku tanak dan ku nikmati sendiri arti perih ini
untuk'ku sendiri...
Karya:
Arie Satria Pratama
Category:
0
komentar
Iqbal survivor 2
Arie, dunia ini memang penuh masalah, sudahlah
Orang – orang berlarian mencari dirinya sendiri
haruskah selalu kau pikirkan?
Arie, dunia ini penuh air mata, mereka sendiri
yang menumpahkannya, jangan sampai milikmu
tumpah terlalu banyak
Arie, jangan buat yang lain menangis, air matamu
sudah membanjiri mereka
Senja sudah datang, jangan membuatnya lebih suram
Arie, ketika hujan datang,
langit menangis denganmu..
Udara dingin di luar sana, menghangatlah ke dalam..
Jangan terus menyanyi yang sedih – sedih
Tuhan, aku ingin pulang
Semakin lama di dunia,
makin cantik lukisan dosa..
Semakin sering berhadapan dengan manusia,
makin menggerus akhlak..
Semakin lama ada ayah dan ibu,
makin tergoda untuk durhaka..
Tuhan, dunia tak menyenangkan
Kapan Kau akan ajak aku pulang?
Karya : Arie Satria Pratama
Orang – orang berlarian mencari dirinya sendiri
haruskah selalu kau pikirkan?
Arie, dunia ini penuh air mata, mereka sendiri
yang menumpahkannya, jangan sampai milikmu
tumpah terlalu banyak
Arie, jangan buat yang lain menangis, air matamu
sudah membanjiri mereka
Senja sudah datang, jangan membuatnya lebih suram
Arie, ketika hujan datang,
langit menangis denganmu..
Udara dingin di luar sana, menghangatlah ke dalam..
Jangan terus menyanyi yang sedih – sedih
Tuhan, aku ingin pulang
Semakin lama di dunia,
makin cantik lukisan dosa..
Semakin sering berhadapan dengan manusia,
makin menggerus akhlak..
Semakin lama ada ayah dan ibu,
makin tergoda untuk durhaka..
Tuhan, dunia tak menyenangkan
Kapan Kau akan ajak aku pulang?
Karya : Arie Satria Pratama
Category:
0
komentar
Iqbal survivor 2
diam.......
ku tak ingin banyak bicara
senyum saja.....
untuk menguatkan asa.
tertawa...
ku ingin terus tertawa
riang....
biar aku tak merasa sendirian
bukan tertutup
hanya mencoba tuk bangkit
bukan lari
hanya belajar menata diri kembali.!!!!
air mata hanya ungkapan jiwa
bukan tanda kelemahan
tidak juga tanda kehancuran semata,
bisa di kata hanya hal yg perlu di keluarkan.
aku, tetaplah aku yang mencoba tegar
memahami kehidupan dalam segi mana pun.
tak harus hancur meski harus kecewa
pasti ku bisa melakukannya....
ALLAH yang tau bagaimana aku,
bagaimana gelisahku
bagaimana sakitku
bagaimana tawaku
apa arti setiap air mataku.
sebab hanya DIA lah yang pasti
didalam hidupku...........
Karya: Nha Za Enjo (Yusna Eunjo)
Alamat Email: unacoklat@gmail.com
ku tak ingin banyak bicara
senyum saja.....
untuk menguatkan asa.
tertawa...
ku ingin terus tertawa
riang....
biar aku tak merasa sendirian
bukan tertutup
hanya mencoba tuk bangkit
bukan lari
hanya belajar menata diri kembali.!!!!
air mata hanya ungkapan jiwa
bukan tanda kelemahan
tidak juga tanda kehancuran semata,
bisa di kata hanya hal yg perlu di keluarkan.
aku, tetaplah aku yang mencoba tegar
memahami kehidupan dalam segi mana pun.
tak harus hancur meski harus kecewa
pasti ku bisa melakukannya....
ALLAH yang tau bagaimana aku,
bagaimana gelisahku
bagaimana sakitku
bagaimana tawaku
apa arti setiap air mataku.
sebab hanya DIA lah yang pasti
didalam hidupku...........
Karya: Nha Za Enjo (Yusna Eunjo)
Alamat Email: unacoklat@gmail.com
Category:
0
komentar
Iqbal survivor 2
AKU
(Create By : Butet K.)
Akulah karyawan paling rajin di dunia,
Berani berkorban nggak nonton Piala Dunia,
Meski hati merana tapi tetap berdedikasi ,
Meski hari sabtu gini aku tetap berdasi ,
Akulah karyawan paling pantes dapet promosi,
Selalu paling depan ngisi daftar absensi ,
Di antara rekan akulah yang paling rajin ,
Temen yang nggak masuk pun aku absenin
Jam 8 kurang udah masuk kantor ,
Tidak lupa membeli koran,
Di koran banyak berita koruptor ,
Kenapa gua nggak kebagian ?
Sekarang hidup bener-bener nggak aman ,
Pake handphone di mobil digedor kapak merah ,
Itulah kenapa aku nggak beli mobil dan handphone ,
Tahun pertama ngantor masih tinggal di kost,
Tahun ketujuh ngantor udah pindah tempat kost,
Tahun pertama pergi-pulang nebeng tukang pos,
Di saat krismon pergi-pulang nebeng boss,
Akulah karyawan yang paling setia,
Sedari peletakan batu pertama kantor, aku jadi kulinya,
Sampai kantor punya jaringan komputer, aku jadi net-admin-nya,
Sampai kantor diledakin , aku jadi otaknya... !!
(Create By : Butet K.)
Akulah karyawan paling rajin di dunia,
Berani berkorban nggak nonton Piala Dunia,
Meski hati merana tapi tetap berdedikasi ,
Meski hari sabtu gini aku tetap berdasi ,
Akulah karyawan paling pantes dapet promosi,
Selalu paling depan ngisi daftar absensi ,
Di antara rekan akulah yang paling rajin ,
Temen yang nggak masuk pun aku absenin
Jam 8 kurang udah masuk kantor ,
Tidak lupa membeli koran,
Di koran banyak berita koruptor ,
Kenapa gua nggak kebagian ?
Sekarang hidup bener-bener nggak aman ,
Pake handphone di mobil digedor kapak merah ,
Itulah kenapa aku nggak beli mobil dan handphone ,
Tahun pertama ngantor masih tinggal di kost,
Tahun ketujuh ngantor udah pindah tempat kost,
Tahun pertama pergi-pulang nebeng tukang pos,
Di saat krismon pergi-pulang nebeng boss,
Akulah karyawan yang paling setia,
Sedari peletakan batu pertama kantor, aku jadi kulinya,
Sampai kantor punya jaringan komputer, aku jadi net-admin-nya,
Sampai kantor diledakin , aku jadi otaknya... !!
Category:
0
komentar
Iqbal survivor 2
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Karya: Chairil Anwar
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Karya: Chairil Anwar
Category:
0
komentar
Iqbal survivor 2
AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Karya: Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Karya: Chairil Anwar
Category:
0
komentar
Arsip Blog
-
▼
2011
(13)
-
▼
April
(13)
- Puisi Patah Hati Koas Radiologi
- Menulis Namamu di Bibir Pasir Itu
- TAK INGIN KU KENANG LAGI
- Masih Terlukis Nama ***** ******
- Tentang "Diam"
- Puisi Cinta
- Ada hal yg seharusnya kau ketahui..
- Catatan kecil hatiku...
- Jangan bersedih Arie..
- Dalam Diamku
- Puisi Karyawan Stress
- Puisi DIPONEGORO Karya Chairil Anwar
- Puisi AKU Karya Chairil Anwar
-
▼
April
(13)